07 March, 2013

Rangkaian Multiplexer Dengan Gerbang Logika

I. Rangkaian Multiplexer Dengan Gerbang Logika

multiplexer
Rangkaian multiplexer di atas adalah merupakan rangkaian multiplexer yang memanfaatkan kombinasi gerbang logika. Dimana dari contoh di atas dapat diketahui bahwa rangkaian memiliki 2 bit selector dan 4 jalur input. Anda bisa membuat rangkaian dengan jalur masukan yang lebih banyak dengan menambah jumlah bit dari selector. Dan juga anda bisa menggunakan kombinasi gerbang berdasarkan rancangan anda sendiri dengan mengacu pada tabel kebenaran multiplexer yang sebelumnya harus anda tentukan. Jadi dengan membuat tabel kebenaran terlebih dahulu anda bisa dengan mudah membuat rangkaian gerbang logikanya.

Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer di atas adalah :

1. Nilai bit 00 dari selector akan memilih jalur input pertama sebagai keluaran
2. Nilai bit 01 dari selector akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran
3. Nilai bit 10 dari selector akan memilih jalur input ketiga sebagai keluaran
4. Nilai bit 11 dari selector akan memilih jalur input keempat sebagai keluaran
5. Selama tidak ada perubahan kondisi logika pada bit selector maka kondisi logika keluaran juga tidak akan mengalami perubahan.
6. Jika jalur selector dihubungkan dengan rangkaian counter up maka keluaran yang akan diperoleh akan mewakili jalur input secara berurutan.
7. Jadi bisa disimpulkan bahwa kegunaan dari penerapan fungsi multiplexer ini adalah untuk memenuhi prinsip distribusi data yang lebih sederhana. Sehingga dengan multiplexer ini dimungkinkan untuk mengirim data jarak jauh hanya dengan menggunakan satu koneksi.

II. Multiplexer dengan IC TTL 74251

Sebenarnya anda bisa tidak repot-repot merancang rangkaian multiplexer dengan menggunakan gerbang logika karena memang sudah banyak IC yang difungsikan khusus untuk multiplexer. Salah satu IC dari keluarga TTl yang bisa anda gunakan untuk memenuhi fungsi multiplexer adalah IC 74251. Pada IC ini terdapat 8 buah jalur masukan dan 3 bit selector serta jalur lain sebagai kontrol reset dan inverting output. Sebagai catatan jika anda menggunakan IC TTL untuk rangkaian elektronika anda, maka tegangan supply yang boleh adalah maksimal 5 volt. Agar anda bisa lebih mengenal cara kerja dari ic multiplexer ini, coba perhatikan tabel kebenaran IC74251 di bawah ini :

Tabel kebenaran IC 74251


C
B
A
G
Y
W
X
X
X
1
Z
Z
0
0
0
0
D0
D0’
0
0
1
0
D1
D1’
0
1
0
0
D2
D2’
0
1
1
0
D3
D3’
1
0
0
0
D4
D4’
1
0
1
0
D5
D5’
1
1
0
0
D6
D6’
1
1
1
0
D7
D7’
Z = High impedance (off)
D0,D1…D7 = Keluaran yang wewakili dari jalur input D

III. Multiplexer dengan IC CMOS 4556


Selain IC dari keluarga TTL yang mendukung fungsi multiplexer adalah IC dari keluarga CMOS. Walaupun sebenarnya memang IC dari keluarga TTL lebih banyak yang mendukung fungsi multiplexer dibanding CMOS. Untuk prinsip kerja dari IC multiplexer keluarga CMOS ini sebenarnya sama saja dengan rangkaian multiplexer gerbang logika ataupun IC TTL. Yang pasti semuanya mengacu pada fungsi multiplexer yang sesungguhnya, yakni penetapan satu jalur keluaran yang mewakili dari banyaknya jalur input. Secara penggunaan simbol memang mungkin antara IC TTL dan CMOS memiliki perbedaan tapi sebenarnya aturan yang dijalankan adalah sama. Sebagai acuan anda jika tertarik untuk menggunakan IC dari keluarga CMOS khususnya seri 4556, saya sertakan juga tabel kebenarannya di bawah ini :

Tabel kebenaran IC 4556

INPUT
OUTPUT
E
A0
A1
O0
O1
O2
O3
L
L
L
L
H
H
H
L
H
L
H
L
H
H
L
L
H
H
H
L
H
L
H
H
H
H
H
L
H
X
X
H
H
H
H
L = LOW
H = HIGH

Demikian beberapa contoh rangkaian multiplexer yang bisa saya suguhkan buat anda. Jika terdapat kesalahan dalam penjelasan saya, saya mohon maaf dan mohon koreksinya. Lihat juga rangkaian adc.

Rangkaian LED Flashing Love

Rangkaian LED Flashing Love – Orang bilang tanpa cinta hidup terasa hambar. Benar kan? Coba deh, yang pernah patah hati atau putus cinta pasti akan cepat-cepat meng-iya-kan. Cinta memang benar-benar dahsyat hingga lambang cinta pun dibuat seromantis mungkin berupa jantung hati berwarna pink lagi. Untuk menunjukkan rasa cinta atau romantisme tentu banyak cara dilakukan orang, termasuk dengan membuat hiasan yang memakai lambang atau logo jantung hati.
Yuk, sekarang kita coba berkreasi membuat hiasan atau ornamen untuk dipasang di kamar tidur, pintu kamar atau tempat yang lainnya. Kali ini kita coba berhasta karya dengan menggunakan LED. Yap, Rangkaian LED Flashing Love. Biar punya sedikit gambaran silakan lihat dan pelajari gambar skemanya di bawah ini.
index.jpeg
Gambar Skema Rangkaian LED Flashing Love
Gambar Skema Rangkaian LED Flashing Love
Berikut ini daftar komponen yang diperlukan :
Resistor
R1, R2 =  470 ohm, 1/2 watt
R3-R5  =  100 ohm, 3 watt
R6-R8  =  1000 ohm, 1.4 watt
R9     =  5000 ohm potensiometer
Kapasitor
C1, C2  = 100uF/16 volt
Semikonduktor
IC1    =  4047,
Q1-Q3  =  2n3643 transistor NPN atau equivalen
Dioda
LED1-LED84    = LED warna kuning
LED85-LED126  = LED warna merah
LED127-LED142 = LED warna hijau
Komponen Lain :
PS1  = 12VDC @ 500mA
Rangkaian LED Flashing Love ini terdiri dari IC 4047 yakni monostable berdaya rendah. IC1 digunakan dalam modus astabil untuk menyediakan pulsa waktu guna mengontrol tingkat flash LED. Untuk mencapai modus astabil, pin 4, 5, 6, dan 14 terhubung ke +12 VDC dan, pin 7 8, 9, dan 12 terhubung ke tanah. Pin 1 dan 3 terhubung ke C2 dan pin 2 dan 3 terhubung ke potensiometer R9. Sebuah resistor nilai tetap dapat digunakan di tempat potensiometer R9, jika tingkat kilat tidak perlu disesuaikan. Ketiga pin membentuk rangkaian waktu R-C. Pulsa output dari 4047 diambil dari pin 10, 11 dan 13. Pin 10 adalah output Q dan pin 11 adalah output Q-tidak. Kedua pin masing-masing terhubung ke R6 dan R7.

Hmm Benci dengan dunia pendidikan di Indonesia

inilah salah satu yang membuat uneg uneg di dalam hati saya....hmmmm

Asyiknya Bermain Dengan LED


Dewasa ini penggunaan led benar-benar beragam,dari penerangan rumah (pengganti bohlam), TV led, lampu aksesoris motor/mobil (lampu,rem,senja,bahkan headlamp(lampu utama), aneka hiasan led,dan masih buanyaaaaaak lagi.........
apalagi sejak dibuatnya High Power Led pertama kali oleh perusahaan Phillips yaitu Luxeon, sekarang sudah banyak sekali produsen HPL selain Phillip Lumiled,seperti Cree. Beberapa contoh proyek led saya bisa dilihat di post saya sebelumnya.
 Beberapa contoh jenis led 
Masih banyak lagi jenis led yang lain,misal led RGB (4kaki), led smd, led 2 warna (3kaki), integrated led (led yang bisa kedip2 sendiri), dan masih banyak lagi.


Tabel Led 

Perhitungan led dalam rangkaian listrik: 

R=V/I ---> R=(Vs-Vled)/I P = V.I
R = resistansi/hambatan (Ohm)
Vs = tegangan sumber (aki) (Volt)
Vled = tegangan LED (volt)
I = arus led (ampere)
P = daya (Watt)

Kalo dah tau ngitung led, apapun dan berapapun tegangan sumbernya (batere,aki,PLN,dsb) si led bakal aman jaya aja (gak putus).



Contoh 1
Membuat Lampu rem/senja sepeda motor.
Misal kita mau memakai 10 led superbright merah dengan susunan paralel dari seri 5 led(10 led = 2 baris x 5 LED dirangkai seri).
R=(12-(2,2*5))/0,075 ......R=13,33 Ohm---> 15 Ohm.
P=(12-(2,2*5)) * 0,075....P=0,075 Watt --->1/8 watt. 
Jadi kita butuh Resistor 15 0hm 2 buah minimal 1/8 watt (susah2 amat nyari resistor 1/8 watt,jadi pake 1/4 ato 1/2 aja). *NOTE = karena voltase di motor naik turun (keadaan viltase motor idle/langsam dan  rpm tinggi berbeda, maka untuk amannya pake patokan 15 volt aja (jangan 12 Volt !!!)


Contoh 2 
Misal kita mau menyalakan 10 led superbright putih dengan catu PLN (tanpa trafo alias langsung colok stop kontak !!).Rumus dasarnya kan R=V/I ---> R=(Vs-Vled)/I ;P = V.I.




Coba tengok dua rangkaian dibawah ini (keduanya nyomot di google & paling banyak digunakan),apa kesamaanya? Yup betul,keduanya memakai R & C seri dengan tegangan 220 volt. Apa fungsinya?kenapa tidak pake resistor aja? Begini penjelasanya, pake resistor aja bisa,asal total V-led mendekati V sumber alias jika jumlah lednya banyak.Pokoknya intinya asal asupan tegangan dan arus sesuai yang dibutuhkan beban  , pasti led aman jaya .






Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...